Jurnaltransparansi|Medan – Warga Kota Medan banyak terhambat dalam proses bansos.
Bang Bhoy Ketua LSM Penjara Indonesia Kota Medan mengatakan dirinya meminta DPRD Medan mendesak kepolisian untuk menindak tegas bandar judi online dan memblokir situs judi online, mengejar para bandar judi online dan melacak aset mereka.
“Kami minta DPRD Kota Medan agar mendesak kepolisian melakukan penindakan dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan terhadap Bandar Judi Online dan mendesak Pemerintah melalui Kementerian Informasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir situs judi online.,”ungkapnya, Minggu (30/9/2025)
Lanjut Bang Bhoy mengatakan dirinya juga meminta DPRD Kota Medan juga mendesak agar oknum aparat yang terlibat judi online ditindak tegas dan dibersihkan dari institusi negara.serta Polri dan pemerintah agar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online dan pentingnya melaporkan kegiatan judi online.
“Kalau untuk rakyat di edukasi dan diawasi saja bukan menghambat proses bansos, yang terpenting tangkap bandar judolnya dan blokir situsnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Medan, Andreas Pandapotan Purba, S.Ak menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Kemiskinan Kota Medan, Sabtu (27/09/2025) siang.
Kegiatan yang digelar di Jalan Sena, Lingkungan 4,Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, ini dihadiri oleh Kasi PMK Kecamatan Medan Timur, Lurah Perintis, Koordinator PKH Dinas Sosial Kota Medan, para Kepling serta para masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut, issue penyalahgunaan data untuk judi online menjadi topik hangat. Kepada warga, kader Partai Gerindra Kota Medan itu menekankan kepada warga agar tidak menyalahgunakan data nya terhadap kegiatan judi online.
“Bapak/ibu semua yang ada disini, sebagai salah satu kendala dalam pemrosesan penerimaan bansos, ternyata adanya transaksi judi online sebagai salah satu penyebabnya. Jadi, jangan sampai memberikan data pribadi kita digunakan oleh orang lain, karena pemerintah pusat akan mengetahui siapa-siapa saja yang pernah melakukan kegiatan perjudian berbasis online, terutama dari hal pendaftaran dan lain-lain,” ungkap Andreas.
Selain itu, anggota DPRD Kota Medan termuda yang akrab disapa APP itu pun menyarankan agar seluruh masyarakat dengan hati-hati menggunakan data agar tidak terhambat dalam proses pengajuan penerimaan bansos.
“Tolong dijaga ya bapak/ibu data nya. Jangan hanya gara-gara iseng, tidak sengaja atau terlanjur memberikan data kita kepada orang lain, menjadi pintu untuk menghambat bapak/ibu mengajukan proses pendaftaran sebagai calon penerima bansos, atau yang memang sudah menerima bansos dari pemerintah. Karena konsekuensi nya yang mengalami adalah bapak/ibu sendiri,” tegasnya.
Hal senada pula disampaikan oleh Dedi Irwanto Pardede. Kepada masyarakat, ia mengamini salah satu hambatan proses penerimaan bansos adalah penyalahgunaan data terhadap kegiatan perjudian berbasis online.
“Benar, seperti yang disampaikan pak dewan kita tadi bapak/ibu, jangan sampai data bapak/ibu digunakan oleh orang lain apalagi keluarga yang ada didalam KK, bisa menjadi salah satu faktor yang menghambat proses penerimaan bansos maupun pendaftaran calon penerima bansos. Semua terdeteksi di sistem pusat, tidak ada yang bisa di tutup-tutupi,” jelas Dedi.
Selain itu, ia juga menjelaskan faktor lain terputus nya penerimaan bansos maupun sulit nya lolos dalam kategori penerima bansos.
“Semisal, salah satu anggota keluarga bapak/ibu ada yang sudah bekerja di perusahaan dan berpenghasilan UMR, maka bapak/ibu tidak lolos dalam salah satu kriteria penerima bansos. Kemudian, apabila ada keluarga dari kampung merantau ke Medan dan masuk ke dalam KK kita, tiba-tiba ia tes CPNS, maupun PPPK dan dinyatakan lolos, maka bapak/ibu juga tidak akan lolos sebagai penerima bansos dan hal itu pula akan menjadi penyebab terputus nya bantuan sosial yang sudah diterima oleh bapak/ibu selama ini,” bebernya.
Menanggapi hal itu, tak sedikit pula masyarakat mempertanyakan beberapa hal seputar penerimaan bansos. Sesi tanya-jawab berlangsung dengan lancar dan aman. Kegiatan tersebut pun diakhiri dengan sesi foto bersama sekaligus pembagian seminar kid oleh para panitia.(RS)








