Satpol-PP Medan Arogan, Wartawan Liputan Haji Di Usir.

Jurnaltransparansi-Medan| Puluhan wartawan haji yang melakukan liputan pemulangan haji Kloter 9 di usir secara arogan dari ruang aula pemulangan Madinatul Hujjah oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Medan, dengan alasan menganggu Walikota Rico Waas.

Tentu alasan yang disampaikan oknum petugas Satpol-PP Medan, di tolak para jurnalis yang setiap harinya melakukan liputan pemulangan haji di asrama haji Medan, sebab, berapa Walikota dan Bupati yang datang menjemput jamaah haji daerahnya, para wartawan bebas melakukan liputan di area yang sudah disiapkan Panitia haji.

“Arogan, sombong, protap Walikota Medan mencederai tugas wartawan yang sedang melakukan liputan jurnalistik di asrama haji, tidak patut di perlakukan seperti itu, sebab para wartawan hanya melakukan tugas liputan bukan untuk menganggu Walikota Medan,”ujar H. Nuar Erde Minggu (22/6).

Ketua IMO Indonesia Sumatera Utara ini menyesalkan perlakuan yang cendrung arogan oknum anggota Satpol-PP Medan dalam mengawal Walikota Medan Rico Waas, tanpa melihat jurnalis sedang melakukan kegiatan liputan haji.

“Ini menjadi catatan buruk bagi Walikota Medan yang terkesan berjarak dengan masyarakat, bahkan wartawan yang sedang bertugas pun di usir alasan protap pengamanan walikota, ini asrama haji bukan Balaikota, dan petugas Kepolisian juga sudah stanby melakukan pengamanan secara humanis, malah Satpol-PP Medan melebihi tugas Kepolisian,”ujar wartawan senior.

Ditambahkan pemilik media Pena Indonesia online, perlakuan pengamanan tim keamanan Walikota Medan sangat berlebihan, sementara Walikota dan Bupati dari daerah lain tidak ada protap pengamanan Kepala Daerah yang mengusir para jurnalis, bahkan para ajudan dan tim pengamanan sangat humanis dan akrab dengan awak media yang sedang melakukan tugas liputan.

“Kita harap Walikota Rico Waas lebih humanis dan tidak membiarkan pengawal dan ajudannya bersikap arogan, dan kami apresiasi kepada Kepolisian yang sigap menjaga kondusifitas dalam aula asrama haji, dan tegas kepada petugas Satpol-PP Medan yang masuk tidak menggunakan tanda masuk (ID card),”sambungnya