Jurnaltransparansi-Medan| Munculnya sekelompok organisasi yang mengatasnamakan mahasiswa, terus melakukan aksi demo, terkait pengelolaan dan kebijakan Kepala Madrasah di lingkup Kementeri Agama, dengan beragam narasi dan diksi yang sama antara satu elemen organsiasi mahasiswa satu dan lainnya.
Isu yang terus mereka sampaikan sama, mulai dugaan tentang kutipan penerimaan siswa Madrasah, bantuan orang tua siswa untuk pendidikan lewat Komite Madrasah, biaya seragam siswa, pengadaan buku-buku pelajaran hingga biaya Bimbingan Belajar untuk tes masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pun, tidak luput dari aksi oknum yang mengatasnamakan mahasiswa yang terus melakukan aksi demonstrasi, baik di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Polda Sumatera Utara dan Kantor Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, sudah seburuk itukah Pendidikan di Madrasah?. Pertanyaan di atas mengundang reaksi dari Ketua Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Sumatera Utara H. Syafrizal Harahap, S.Hi menanggapi maraknya aksi oknum mahasiswa terkait tata kelola pendidikan Madrasah di lingkup Kementerian Agama Sumatera Utara.
“Sebagai alumni Pendidikan di Madrasah, saya bangga dengan capaian prestasi pendidikan di Madrasah saat ini, baik prestasi akademik maupun non akademik, ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran di Madrasah kita semakin baik, sehingga mampu bersaing dengan pendidikan di sekolah-sekolah umum lainnya,. namun hal aneh muncul berbagai gerakan yang mengatasnamakan mahasiswa melakukan aksi tentang pendidikan Madrasah, hingga nyaris isi dan isunya berformat sama persis, yang berbeda hanya nama elemennya saja, pertanyaannya apakah ada yang mengorkestra aksi-aksi ini dengan tujuan tertentu,”ujar Syarifzal kepada media, Jum’at (11/7).
Menurut Syafrizal, capaian yang diraih para pengelola satuan pendidikan di Madrasah dalam kurun 10 tahun terakhir ini, menunjukkan peningkatan dari sisi kualitas lulusannya dan itu terlihat dari banyaknya alumni Pendidikan Madrasah, bisa melanjutkan studinya di PTN terbaik di Indonesia hingga luar Negeri, bahkan ada juga lulusan pendidikan Madrasah diterima di lembaga pendidikan Kedinasan, Kepolisian dan TNI.
“Indikator keberhasilan pengelola satuan pendidikan Madrasah di lingkup Kementerian Agama Sumatera Utara dan Medan bagi para alumninya yang bisa melanjutkan studinya di PTN terbaik di negeri ini, hingga bisa sekolah di lembaga pendidikan Kedinasan, hingga menjadi anggota Kepolisian dan TNI, ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran di Madrasah sudah sangat baik, termasuk beberapa Madrasah Aliyah Negeri yang melaksanakan tryout (Bimbel) agar alumninya bisa kuliah di PTN-PTN terbaik, ternyata hampir 60% berhasil, ini menunjukkan kualitas sistem pendidikan di Madrasah sudah cukup baik dan maju,”ucap tokoh muda Islam Sumatera Utara ini.
Karenanya, lanjut alumni Madrasah Aliyah ini, munculnya aksi-aksi oknum mahasiswa yang mempertanyakan tentang persoalan kebijakan pimpinan Madrasah, di apreasiasi sebagai bagian dari kontrol, namun jangan pula aksi ini di eksploitasi untuk kepentingan tertentu dan sifatnya pragmatis.
“Kritik mahasiswa untuk kemajuan Pendidikan di Madrasah penting, tapi jangan pula di politisir untuk kepentingan dan pesanan tertentu sehingga hilang objektivitasnya, saya rasa para pengelola satuan pendidikan di Madrasah saat ini sangat terbuka, jika ada temuan dari mahasiswa untuk ditanyakan, bahasa agamanya tabayun, bukan lantas terima informasi yang belum tentu kebenarannya, melakukan aksi-aksi ke Kejaksaan dan lainnya, sehingga dapat mendegradasi (menurunkan) kepercayaan umat untuk menitipkan anaknya belajar di Madrasah, yang kita tahu saat ini di beberapa Madrasah menjadi favorit pilihan orang tua untuk melanjutkan studi anaknya di Madrasah, karena itu ini perlu di jaga kepercayaan publik ini jangan sampai di rusak oknum mahasiswa yang tujuannya hanya bersifat pragmatis,. ini harus kita lawan dan BKPRMI Sumatera Utara siap mengawal Pendidikan di Madrasah-madrasah dari gangguan kelompok mahasiswa tertentu Ketua BKPRMI Geram Pendidikan Madrasah Terus Di Ganggu.
“Jika kita tidak bisa membangun jangan pula menjelekkan atau mencemarkan nama baik madrasah. Ingat, Hukum Allah berlaku, Jika ikut berjihad menolong agama Allah pasti Allah akan tolong kita, namun sebaliknya jika menghambat jalan Allah lewat Pendidikan di madrasah pasti murka Allah akan datang,”sambungnya.
Syafrizal juga mengatakan jika mau bagus bangsa dan negara ini maka seyogianya pemerintah dan juga masyarakat perbanyak Madrasah dan jaga kualitas Madrasah, karena secara umum dari Madrasah lah melahirkan anak yang baik dan sholeh. (AS)