Dr Mansyur Pasaribu: Pembelajaran 5 Hari Berdampak Pada Banyaknya Waktu Orang Tua dan Anak.

Jurnaltransparansi. Medan| Kebijakan Sekolah dan Pembelajaran 5 (lima) hari berlaku untuk SMA dan SMK, sebagaimana di sampaikan Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution, melalui Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, mendapat berbagai tanggapan dari praktisi Pendidikan di Sumatera Utara.

Salah satunya Dr Mansyur Hidayat Pasaribu, M.Pd. Dalam pandangannya, kebijakan pemberlakuan sekolah lima hari ini, dilihat dari beberapa aspek, tentu memiliki berbagai sudut pandang beragam.

“Sebagai praktisi pendidikan, tentu kita merespon kebijakan ini dengan baik, apalagi kebijakan yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, diniatkan agar aktifitas siswa lebih banyak waktu belajar di sekolah, sehingga konsep dan format pembelajaran full day (satu harian) ini, dapat menekan terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, mengingat kondisi tubuh yang lelah usai belajar satu harian di sekolah,”ucap Mansyur, Jum’at (1/8).

Direktur Pusat Pendidikan Rakyat (Pusdikra) Sumatera Utara ini beralasan, pembelajaran lima hari ini, dampak positifnya semakin menambah kedekatan antara orang tua dan siswa dalam hal komunikasi di rumah, sebab padatnya waktu belajar di sekolah, secara otomatis mengurangi aktifis siswa, sehingga mereka (siswa) banyak menghabiskan waktu istirahat di rumah.

“Pembelajaran lima hari ini, dari sisi interaksi keluarga akan terbangun secara baik, artinya quality time antara orang tua dan siswa terjalin baik, sehingga siswa bisa membatasi waktu diluar rumah, dikarenakan belajar full day di sekolah, turut mempengaruhi psikologi siswa, letih dan sebagainya, pada akhirnya siswa lebih banyak istirahat di rumah, sembari mengecas energinya untuk besok harinya kembali ke sekolah,”ujar Doktor Manajemen Pendidikan UIN SU ini.

Hal lain, lanjut Ketua Majelis Daerah Kahmi Deli Serdang ini, karena ini kebijakan baru,. pasti ada kekurangan yang harus diperhatikan, evaluasi sangat penting sebagai bagian untuk perbaikan.

“Hal yang tidak kalah pentingnya, bagaimana dengan pola istirahat siswa selama di sekolah, makannya dan sebagiannya, sebab antara waktu belajar dari pukul 07.15 hingga 16.00 WIB, tentu ini waktu yang cukup panjang, untuk itu pola evaluasi itu sangat penting, guna melihat progres (kemajuan atau kekurangan) atas kebijakan itu, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan secara tepat, dan terpenting tujuan dari proses pendidikan itu tidak keluar dari konteks Pendidikan itu sendiri,”ungkap Dr Mansyur. (AS)